Hampir
semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus searah. Penyearah digunakan
untuk mendapatkan arus searah dari suatu arus bolak-balik. Arus atau tegangan
tersebut harus benar-benar rata tidak boleh berdenyut-denyut agar tidak
menimbulkan gangguan bagi peralatan yang dicatu.
Dioda sebagai salah satu komponen aktif sangat popular digunakan dalam rangkaian elektronika, karena bentuknya sederhana dan penggunaannya sangat luas. Ada beberapa macam rangkaian dioda, diantaranya: penyearah setengah gelombang (Half-Wafe Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full-Wave Rectifier), rangkaian pemotong (Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun pengganda tegangan (Voltage Multiplier).
Dioda sebagai salah satu komponen aktif sangat popular digunakan dalam rangkaian elektronika, karena bentuknya sederhana dan penggunaannya sangat luas. Ada beberapa macam rangkaian dioda, diantaranya: penyearah setengah gelombang (Half-Wafe Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full-Wave Rectifier), rangkaian pemotong (Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun pengganda tegangan (Voltage Multiplier).
Setelah
mengetahui konstruksi ,karakteristik dan model dari diode semikonduktor,
diharapkan mahasiswa dapat memahami pula konfigurasi dengan menggunakan model
dalam aplikasinya dirangkaian elektronik.
Pada kesempatan
ini, akan dibahas mengenai penerapan dari beberapa aplikasi diode tersebut,
diantaranya Clipper, Clamper dan Multiple Voltage (Pelipat tegangan).
I.
Rangkaian Clipper
A.
Pengertian
Pada
peralatan computer, digital dan sistim elektronik lainnya, kadang kita ingin membuang
tegangan sinyal diatas
atau dibawah level
tegangan tertentu. Salah satu caranya
adalah dengan menggunakan
rangkaian clipper dioda (clipper
= pemotong).
Rangkaian ini memiliki kemampuan
untuk memotong bagian tertentu dari sinyal masukan tanpa mengganggu bagian
sinyal masukan lainnya yang dilewatkan.
Rangkaian
clipper adalah rangkaian yang digunakan untuk membatasi tegangan agar tidak
melebihi dari suatu nilai tegangan tertentu. Rangkaian ini dapat dibuat dari
dioda dan sumber tegangan DC yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.
Rangkaian clipper berfungsi
untuk membuang polaritas sinyal. Jika sinyal
yang ingin dibuang adalah sinyal
polaritas positif maka digunakan clipper positif.Jika sinyal yang ingin
dibuang adalah polaritas sinyal negatif maka digunakan clipper negatif.
B.
Jenis-Jenis Clipper dalam
penggunaannya
1.
Clipper
Positif
Clipper
positip disebut juga
pembatas positip (positive limiter), karena tegangan output
dibatasi maksimum 0 Volt.
Seperti yang
ditunjukkan pada gambar
di atas tegangan output bagian positipnya semua
dipotong.
Cara kerja
rangkaian adalah sebagai berikut:
1.
Selama setengah siklus
positip tegangan input dioda konduksi, dengan
demikian kita dapat membayangkan dalam
kondisi ini dioda seperti
saklar tertutup.
2.
Tegangan pada
hubungan singkat harus
sama dengan nol, oleh sebab
itu tegangan output sama dengan
nol selama tiap-tiap setengah siklus positip
sehingga semua tegangan jatuh pada resistor ( R).
Selama setengah
siklus negatip, dioda
terbias reverse dan
kelihatan terbuka dan sebagai
akibatnya rangkaian membentuk
pembagi tegangan dengan output:
Selama setengah
siklus negatip, dioda
terbias reverse tidak
kelihatan seperti terbuka, dan sebagai akibatnya rangkaian membentuk
pembagi tegangan dengan output:

Biasanya RL jauh
lebih besar dari
pada R sehingga Vout
≅
-VP. Selama setengah siklus
positip dioda konduksi
dan seluruh tegangan jatuh pada R dan
sebaliknya pada setengah siklus negatip dioda off, dan
karena RL jauh
lebih besar dari
R sehingga hampir
seluruh tegangan setengah siklus
negatip muncul pada
RL. Seperti yang diperlihatkan pada
gambar clipper positif semua
sinyal diatas level
0 V telah dipotong.
2. Clipper
Di bias
Clipper dibias berarti
membuang semua sinyal diatas level +V. Dalam beberapa
aplikasi , mungkin level pemotongan
tidak = 0 V, maka
dengan bantuan clipper
di bias kita
dapat menggeser level pemotongan positip atau level negatip yang diinginkan.
Pada gambar diatas, menunjukkan clipper dibias. Agar dioda dapat konduksi tegangan, input harus lebih besar dari pada +V. Ketika Vin lebih besar daripada +V dioda berlaku seperti saklar tertutup dan tegangan output sama dengan +V dan tegangan output tetap pada +V selama tegangan input melebihi +V. Ketika tegangan input kurang dari +V dioda terbuka dan rangkaian kembali pada pembagi tegangan.
C.
Contoh rangkaian Clipper
Rangkaian penyearah ½ merupakan
gelombang yang juga salah satu contoh rangkaian clipper.
Rangkaian 2 merupakan rangkaian
clipper. Pada rangkaian 2 ini, dengan asumsi D1 dan D2 ideal, maka Vo akan
dibatasi antara 5 V – 10 V.
Analisis sinyal output rangkaian Clipper pada kasus rangkaian 2 adalah sebagai berikut :
•
Anggap
R1 = R2.
•
V1
= 30 sin ωt.
•
D1
dan D2 adalah dioda ideal.
•
Maka
pada ½ siklus positif pertama, saat V1≤10V, D1 off dan D2 on, Vo = 5 Volt.
•
Saat
10V<V1≤20V, D1 dan D2 off, Vo=0,5V1.
•
V1>20V,
D1 on dan D2 off, Vo = 10 Volt.
•
Pada
½ siklus negatif, D1 selalu off sedangkan D2 akan selalu on, Vo = 5 Volt.
II.
Rangkaian Clamper
A. Pengertian
Rangkaian Clamper adalah rangkaian yang digunakan untuk memberikan offset
tegangan DC, dengan demikian, tegangan yang
dihasilkan adalah tegangan input ditambahkan
dengan tegangan DC. Rangkaian ini ditunjukkan oleh berikut ini.
Rangkaian Clamper
Rangkaian ini berfungsi untuk
mendorong sinyal masukan pada suatu
level tegangan DC tertentu.
B.
Cara Kerja
Rangkaian
Penggeser(Clamper) ini memberikan penambahan komponen DC pada tegangan masukan.
Akibatnya, seolah-olah terjadi pergeseran (clamping) pada tegangan. Jika
penambahan komponen DC negatif, maka terjadi pergeseran tegangan ke bawah
(negatively clamped), dan begitu pula sebaliknya, (positively clamped).
Gambar
di atas (Rangkaian Clamper) menunjukkan sebuah rangkaian penggeser negatif.
Selama setengah tegangan masukan Vin positif, dioda di-forward biased dan dalam
kondisi konduksi, sehingga kapasitor akan terisi dengan polaritas seperti
ditunjukkan oleh gambar. Akibatnya, tegangan keluaran Vo akan sama dengan nol.
Namun, selama setengah tegangan masukan Vin negatif, dioda di-reverse biased.
Kapasitor
akan mulai membuang tegangannya melalui tegangan keluaran Vo. Akibatnya,
tegangan keluaran Vo akan sama dengan tegangan masukan Vin dikurang dengan
tegangan buangan dari kapasitor VC. Sehingga, secara grafik, tegangan keluaran
Vo merupakan tegangan masukan Vin yang diturunkan sejauh tegangan buangan dari
kapasitor VC.
Jika dirancang bahwa
waktu buangan kapasitor sangat lama, maka tegangan buangan dari kapasitor VC
akan sama dengan tegangan masukan Vin maksimum.
C.
Manfaat
Rangkaian Clamper
Manfaat rangkaian clamper adalah
menambahkan nilai DC pada sinyal AC. Rangkaian clamper menggunakan kapasitor
dan diode :
1)
Dioda sebagai penyearah
2)
Kapasitor sebagai penyimpan tegangan
3)
Bila perlu ditambahkan sumber tegangan
untuk memberi kebebasan menentukan nilai DC.
III.
Rangkaian
Pelipat Tegangan (Multiple Voltage)
A.
Pengertian
Rangkaian pelipat tegangan
adalah rangkaian yang dapat menghasilkan tegangan DC beberapa kali lebih besar
dari tegangan puncak sinyal input. Dengan kata lain, sinyal DC yang dihasilkan
dapat sebesar 2x, 3x, 4x dan seterusnya dari besarnya sinyal AC yang masuk
rangkaian. Rangkaian pelipat tegangan digunakan pada rangkaian pencatu tabung
sinar katoda.
B. Cara Kerja
Pada uraian ini hanya
akan dibahas rangkaian pelipat-dua tegangan atau
voltage doubler.
Rangkaian pelipat-dua tegangan
Cara kerja rangkaian gambar
diatas adalah sebagai berikut:
1.
Pada puncak setengah perioda negatif, D1
terbias forward dan D2 terbias reverse. Hal ini menyebabkan
kapasitor C1 dimuati hingga tegangan puncak Vin dengan polaritas positif di
sebelah kanan.
2.
Pada puncak setengah perioda positif, D1
terbias reverse dan D2 terbias forward. Karena Vin dan C1
terpasang seri, maka C2 akan diisi hingga 2xVin. Dengan kata lain, C2 akan
diisi oleh tegangan sebesar Vin+VC1.
3.
Setelah beberapa siklus, tegangan pada
C2 akan sama dengan 2xVin.
Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Rangkaian Clipper
• Sebuah resistor dan
dioda didorong oleh sebuah sumber
tegangan AC
memotong sinyal yang
diamati di seluruh dioda.
• Sepasang anti-paralel dioda Si berpotongan simetris pada ± 0,7 V
• Ujung ground dari dioda clipper (s) dapat memutus dan dihubungkan ke tegangan DC untuk memotong pada tingkat berubah-ubah.
• Pemotong dapat digunakan sebagai ukuran pelindung, mencegah sinyal dari melebihi batas pemotongan.
• Sepasang anti-paralel dioda Si berpotongan simetris pada ± 0,7 V
• Ujung ground dari dioda clipper (s) dapat memutus dan dihubungkan ke tegangan DC untuk memotong pada tingkat berubah-ubah.
• Pemotong dapat digunakan sebagai ukuran pelindung, mencegah sinyal dari melebihi batas pemotongan.
2. Rangkaian Clamper
• Secara
kapasitif, sepasang sinyal bergantian sekitar tingkat
rata-rata DC nya (0 V).
• Sinyal yang keluar dari clamper muncul dengan satu puncak dijepit ke tegangan DC. contoh: Puncak negatif dijepit ke 0 VDC, gelombang akan tampak bergeser ke atas. Polaritas dioda menentukan puncak mana yang dijepit.
Puncak negatif yang dijepit ke 0 VDC, gelombang tampaknya bergeser ke atas. Polaritas dioda menentukan puncak yang dijepit.
• Sinyal yang keluar dari clamper muncul dengan satu puncak dijepit ke tegangan DC. contoh: Puncak negatif dijepit ke 0 VDC, gelombang akan tampak bergeser ke atas. Polaritas dioda menentukan puncak mana yang dijepit.
Puncak negatif yang dijepit ke 0 VDC, gelombang tampaknya bergeser ke atas. Polaritas dioda menentukan puncak yang dijepit.
3.
Rangkaian Pelipat Tegangan(Multiple Voltage)
•Pelipat tegangan paling dasar adalah Pelipat Setengah Gelombang.
• Pelipat Gelombang Penuh adalah sirkuit unggul sebagai sebuah Pelipat.
terimakasih atas infonya
ReplyDeletelampu service hp